Makna Sebenarnya dari Hadis tentang “Bau Mulut Orang yang Berpuasa Lebih Wangi dari Kasturi”

 
Makna Sebenarnya dari Hadis tentang “Bau Mulut Orang yang Berpuasa Lebih Wangi dari Kasturi”
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Saat seseorang menjalankan ibadah puasa, dari pagi hingga sore, ia menahan lapar dan dahaga. Hal ini tentu dapat menyebabkan bau mulut yang kurang sedap. Namun, meskipun di dunia bau tersebut terasa mengganggu, dalam pandangan Allah SWT, bau mulut orang yang berpuasa memiliki keutamaan, sebagaimana disebutkan dalam Hadis berikut:

وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meskipun dalam kehidupan sehari-hari bau mulut orang yang berpuasa bisa terasa kurang menyenangkan, namun di sisi Allah, bau tersebut memiliki makna spiritual yang lebih dalam.

Sepertinya tidak sedikit orang yang salah memahami Hadis ini. Sebagian mengira bahwa bau mulut orang yang berpuasa secara fisik akan berubah menjadi lebih wangi seperti minyak kasturi. Padahal, yang dimaksud bukanlah perubahan bau secara inderawi, melainkan keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Makna sebenarnya dari pernyatan dalam Hadis tersebut adalah bahwa pahala yang diberikan Allah SWT atas bau mulut orang yang berpuasa lebih besar dibandingkan dengan pahala menggunakan minyak kasturi, yang dianjurkan ketika hendak melaksanakan shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha. Hal ini dijelaskan oleh Al-Bujairimi dalam kitab

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN