PROFIL
Keberadaan Pesantren Cijantung dalam sejarah pertumbuhan pesantren di Jawa Barat dapat dikategorikan sebagai pesantren al-Quran tertua bersama dengan Pesantren Lontar-Serang Banten pimpinan KH. Sholeh Ma’mun, teman seangkatan KHM. Sirodj waktu belajar di Makkah. Dari ‘rahim’ Pesantren Cijantung ini telah banyak melahirkan alumni ahli qura’ yang sebagian diantaranya sudah mampu mendirikan lembaga dan atau menjadi penerus lembaga yang dibangun orang tuanya dari yang berskala kecil, sedang, maupun besar.
Selain mampu mendirikan lembaga-lembaga pesantren, para alumni juga telah turut mensyi’arkan al-Quran lewat MTQ di tingkat regional, nasional maupun internasional. Dan hingga saat ini Pesantren Cijantung selalu memberikan kontribusi dan menjadi tempat pembinaan bagi kafilah Jawa Barat yang dipersiapkan dalam even MTQ Nasional/Internasional.
Dalam perkembangan selanjutnya, Pesantren Cijantung dari waktu ke waktu tak berhenti melakukan proses pemberdayaan dirinya dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Model kurikulum salafiyah murni dan kajian ilmu terbatas pada qirat al-Quran yang dijalankan selama 30 tahun yakni sejak berdiri tahun 1935 sampai awal 1970-an, mulai diperbaharui dan diperkaya dengan cara mengadopsi kurikulum nasional (Depdikbud-saat itu- dan Depag) melalui penyelenggaraan pendidikan formal yakni Madrasah Mualimin (setingkat SD/MI), serta Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang dibuka sejak 1970 sampai dengan 1991.
Memuat Komentar ...