KH Ahmad Shodik Lampung, Seorang Mursyid yang Terus Bertani

 
KH Ahmad Shodik Lampung, Seorang Mursyid yang Terus Bertani
Sumber Gambar: Foto (ist)

LADUNI Lampung – Kalau anggota keluarga besar dan orang-orang sekitarnya tidak mau memberi kesaksian, akan sulit mengetahui kebaikan dan kebesaran K.H. Ahmad Sodiq. Sebab, tokoh kelahiran Kediri, Jawa Timur itu enggan mengingat jasa-jasanya terhadap umat Islam dan masyarakat sekitarnya.

Padahal, ayah enam anak itu adalah mursyid tarekat Qadiriyah wa al-Naqshabandiyah Lampung. Santri tarikat saja mencapai 10 ribuan orang, sedangkan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Salamah yang dia pimpin sekitar 800 orang. Ia pun sering diundang dalam event-event kiai sepuh (ternama) di Indonesia.

Dalam berorganisasi, selain pernah menjadi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, ia juga anggota Pengurus Besar NU (PBNU). Ia juga sangat dipercaya K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat, khususnya di lingkungan NU.

Baca Juga: Ulama Vs Arifbillah: Kisah Hikmah Sufi Rumi dan Wali Mursyidnya

Pada usia 18 tahun, anak ketiga dari enam bersaudara ini memilih mengikuti pelatihan-pelatihan ketentaraan. Maklum, saat itu Indonesia tengah dijajah Belanda dan membutuhkan banyak pejuang. Meski hanya setahun, pendatang ini lulus uji keberanian dan keterampilan berperang. Sang kiai pun gembira dan memberitahukan hal itu kepada sang ibu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN