Renungan Pertengahan Ramadhan (Kehormatan Palsu)
Laduni.ID Jakarta - Suatu malam, Jalaluddin Rumi r.a mengundang Gurunya Syekh Syamsuddin Tabrizi ke rumahnya. Sang Mursyid Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Rumi.
Setelah semua hidangan makan malam siap, Syamsuddin berkata pada Rumi, “Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?”(yang dimaksud arak / khamr)
Baca Juga: Biografi Syekh Hasan Al Bashri
Rumi kaget mendengarnya, “Memangnya Guru juga minum?"
“Iya”, jawab Syamsuddin.
Rumi masih terkejut, ”Maaf, saya tidak mengetahui hal ini.”
“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah.”
“Di waktu malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkan arak?”
“Perintahkan salah satu pembantumu untuk membelinya.”
“Kehormatanku di hadapan para pembantuku akan hilang.”
“Kalau begitu, kau sendiri pergilah keluar untuk membeli minuman arak tersebut.”
“Seluruh kota mengenalku. Bagaimana bisa aku keluar membeli minuman?”
“Kalau kau memang muridku, kau harus menyediakan apa yang aku inginkan. Tanpa minum, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak bisa tidur.”
Karena kecintaan pada Gurunya Syamsuddin, akhirnya Rumi memakai jubahnya, menyembunyikan botol di balik jubah itu dan berjalan ke arah pemukiman kaum Nasrani.
Memuat Komentar ...