Mengenal Tradisi Idul Fitri di Berbagai Daerah dan Negara

 
Mengenal Tradisi Idul Fitri di Berbagai Daerah dan Negara
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Islam memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan dan  mengisi hari raya Idul Fitri.  Bahkan, di setiap daerah dan Negara, umat Islam memiliki istilah sendiri untuk menyebut Idul Fitri.

Setiap daerah dan negara memiliki istilah tersendiri untuk menyebut Hari Raya Idul Fitri. Orang Indonesia menyebutnya Hari Lebaran. Orang Jawa mengenalnya sebagai Ngaidul Fitri, di kalangan etnis Sunda disebut Boboran Siyam, sedangkan Muslim di Aceh mengenalnya sebagai Uroe Raya Puasa.

Baca Juga: Lebaran Kupat: Budaya Teologis Muslim Indonesia

Idul Fitri dirayakan selama tiga hari di mayoritas negara berpenduduk muslim. Hal pertama yang dilakukan oleh umat Muslim adalah melaksanakan shalat Ied di masjid atau di lapangan terbuka. Setelah itu, mereka saling meminta maaf kepada kerabat dan berkunjung ke rumah saudara untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.

Tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan umat Islam di beberapa negara juga berbeda-beda.

Asia Selatan

Malam sebelum Idul Fitri di Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal disebut Chaand Raat yang memiliki arti malam sebelum bulan. Muslim di negara-negara ini mengunjungi pasar dan toko untuk membeli keperluan lebaran.

Anak-anak gadis memakai henna di tangan dan kaki mereka dan memakai gelang warna-warni. Lalu mereka mengucapkan “Eid Mubarak” dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah dan baju. Setelah mereka melaksanakan shalat Idul Fitri biasanya masyarakat berkunjung ke pemakaman untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN