Makna Kafir Dalam Surat Al Kafirun Menurut Sayyid Seif Alwi Ba’alawy

 
Makna Kafir Dalam Surat Al Kafirun Menurut Sayyid Seif Alwi Ba’alawy
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Surat Al Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Al Qur’an yang memerintahkan Rasulullah untuk berbicara kepada orang-orang kafir saat itu bahwa beliau tidak akan pernah menyembah apa yang mereka sembah. Pokok isi surat ini adalah tidak diizinkannya kompromi dalam bentuk mencampuradukkan ajaran agama.

Pada masa penyebaran Islam di Mekkah, kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada Rasulullah SAW di mana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu.

Dewasa ini, Surat Al Kafirun kerap dipakai sebagai alat dalam perdebatan dan diskusi khususnya mengenai masalah toleransi. Sangat disayangkan, sebagian dari kita belum mengetahui secara keselurah tentang Surat Al Kafirun. Kita hanya tau berdasarkan terjemahan yang kita temui di media sosial, internet, atau individu yang kapasitas keilmuannya masih dipertanyakan.

Berikut adalah penjelasan kafir dalam Surat Al Kafirun menurut Sayyid Seif Alwi Ba’alawy,

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN