Hadratus Syaikh Simbah K.H. Muhammad Abbas Al Madlaniy

 
Hadratus Syaikh Simbah K.H. Muhammad Abbas Al Madlaniy
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Hadrotus Syaikh Simbah K.H. Muhammad Abbas bin K.H. Muhammad 'Arif bin As Syaikh Umar Muharrom Al Madlaniy (Beliau adalah Paman Sekaligus Mertua dari pada Hadrotus Syaikh K.H. Achmad Mudzakkir bin Hadrotus Syaikh Muhammad Fadholi bin Syaikh Muhyiddin bin As Syaikh Umar Muharrom Al Madlaniy - Sampangan Pekalongan).

Pekalongan memiliki sejarah penting dalam perkembangan Nahdlatul Ulama. Di kota ini banyak lahir para tokoh dan kiai-kiai ternama yang memiliki kontribusi besar pada perjalanan NU sendiri, maupun bangsa Indonesia pada umumnya. Baik di masa lampau maupun di masa kini. Salah satu catatan yang cukup prestisius, Pekalongan sukses menjadi tuan rumah Muktamar Ke-5 NU pada 1930.

Kiprah Nahdlatul Ulama di Pekalongan sendiri dapat di telusuri hingga 1928. Pada tahun itulah, secara resmi di Pekalongan didirikan kepengurusan Cabang NU untuk pertama kalinya. Tepatnya pada Sabtu, 9 Rabiul Awal 1347 H/ 25 Agustus 1928 M. Hal ini terungkap dalam pemberitaan di majalah bulanan Swara Nahdlatoel Oelama (SNO).

Pada pukul sembilan malam, diadakan suatu pertemuan di kediaman Haji Nahrawi yang beralamat di Kampung Pesindon, Pekalongan. Saat itu, para kiai, haji, tokoh masyarakat turut hadir. KH Abdul Wahab, seorang pengurus Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO/ Kini PBNU) menjadi tokoh sentral dalam acara itu. Ia didampingi oleh KH Bisri Syansuri yang saat itu masih menjadi Pengurus Cabang NU Jombang. Selain itu juga turut Abdullah Ubaid, tokoh muda NU dari Surabaya. Adapula KH Faqih Maskumambang dari Gresik dan seorang rekannya yang menjadi pengurus Nahdlatul Wathan Cabang Gresik, KH Dlofier Muhammad Rofi'i.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN