Banyak Orang yang Tulus Mengurusi NU, Meskipun Bukan Pengurus NU
Laduni.ID, Jakarta - Nahdlatul Ulama itu dibangun dengan berbagai macam ihtiar batin para muasis. NU juga dibangun dengan strategi, metode, media dan jaringan, diantaranya: tarbiyah, dakwah, mu'amalah, siyasah, bahkan jihad fi sabilillah.
Penjelasannya begini:
Jaman para wali, diantaranya wali songo, Islam di nusantara yang kemudian menjadi Indonesia ini diperkenalkan dengan tarbiyah dan dakwah.
Tarbiyah dan dakwah para wali ini dilanjutkan oleh para kyai dengan mendirikan pondok pondok pesantren. Para kyai pengasuh pondok pesantren inilah yang kemudian mendirikan jam'iyah NU.
Jadi ruh jihadnya NU itu adalah tarbiyah dan dakwah. NU bisa menjadi mayoritas karena didukung oleh pondok pondok pesantren, madrasah dinniyah, majelis ta'lim, majelis sholawat dan sebagainya.
Para pengasuh pondok pesantren inilah yang mendirikan NU. Bukan para politisi dan teknokrat, bukan konglomerat dan pejabat. NU didirikan oleh pondok pesantren.
Bagaimana dengan mu'amalah dan siyasah?
Sebelum NU terbentuk secara formal. Para pedagang dari kaum santri membangun juga jaringan mu'amalah dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar 1918. Di tahun yang sama, para cendekiawan santri juga mendirikan Taswirul Afkar tahun 1918. NU juga membuat program pengembangan umat, bernama Mabadi Khoiro Umah. Baik sebelum NU berdiri maupun NU sesudah berdiri, kegiatan mu'amalah warga NU ikut mendukung kegiatan NU.
Memuat Komentar ...