Haul Al-Arif KH Idris Marzuqi
Laduni.ID, Jakarta – Dalam sesi tanya jawab pada munas Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) tahun 2001, ada seorang alumni yang menanyakan kepada Masyayih tentang santri yang diboyongkan/dikeluarkan dari pondok, apakah boleh dan bisa diakui menjadi anggota Himasal? Sebuah pertanyaan yang membuat para alumni peserta munas hening dan mungkin sedikit berdebar menunggu jawaban dari Masyayih.
Di sebelah depan tampak Mbah Yai Idris dengan wajah tersenyum beberapa kali menyerahkan mic kepada para Masyayih yang duduk bersama beliau. Di sebelah kanan-kiri beliau saat itu ada KH. Anwar Manshur, KH. Maksum Jauhari dan KH. Abdul Aziz Manshur selaku ketua Himasal. Sambil tersenyum dan dengan penuh Tawadluk para Masyayikh menyerahkan kembali mic kepada KH. Idris Marzuqi. Sebuah pemandangan nan indah yang menampakan dengan jelas ketulusan, keakraban, rasa saling menghormati dan mencintai diantara para Masyayikhina. Akhirnya, Mbah Yai Idris dengan wajah ceria memberikan jawaban singkat kurang lebih:
"Asalkan santri yang diboyong tersebut sudah bertaubat dan beramal baik maka diterima/diakui kembali sebagai santri dan masuk Himasal."
Dawuh beliau ini langsung merubah suasana hening dan sedikit tegang menjadi segar serta membuat marem semua hadirin. Dan dawuh beliau tersebut mengingatkan kita pada Ayat:
Memuat Komentar ...