Kenapa Saya Tidak Diperkosa?
Laduni.ID, Jakarta – Ini kisah tentang seorang perempuan dari Negeri seberang yang bekerja di USA. Dia berjilbab & memiliki akhlak yang bagus, suka membaca Ayat Kursi.
Suatu malam perempuan ini dalam perjalanan pulang kerumah dari tempat kerjanya. Kebetulan dia mengambil jalan pintas untuk pulang. Jalan yang dilalui pula agak sunyi, tidak banyak orang yang melalui jalan itu.
Karena hari sudah lewat malam, berjalan di jalan yang agak gelap membuat dia merasa gelisah & takut. Lebih-lebih lagi dia berjalan sendirian.
Tiba-tiba dia melihat ada seorang laki-laki (kulit putih Amerika) bersandar di dinding tepi lorong itu. Perempuan tersebut sudah mulai takut, cemas, & gelisah. Yang bisa dilakukannya waktu itu adalah berdo’a kepada Allah swt, memohon keselamatan atas dirinya.
Dia baca ayat kursi dengan penuh pengharapan agar Allah swt membantu dia saat itu.
Waktu dia melewati tempat lelaki itu bersandar, dia sempat menoleh & dapat melihat muka lelaki itu. Nasib baik diperolehnya, lelaki itu tidak berbuat sesuatu & perempuan ini selamat sampai kerumahnya.
Keesokan paginya, perempuan ini membaca surat kabar yang memberitakan seorang perempuan diperkosa oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya dideket lorong yang dia lalui semalam, hanya 10 menit setelah dia melintasi lorong tersebut. Muslimah ini yakin benar lelaki bule yang dia lihat semalam adalah pelakunya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...