Ulama Besar Yang Sederhana

 
Ulama Besar Yang Sederhana
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Kiai Ahmad, atau lebih banyak yang menyebutnya Kiai Hamid Kendal adalah orang yang mula-mula menyusun kalimat penutup salam, Billahit Taufiq wal Hidayah (versi lain ada yang menambahkan, war-Ridla wal-Inayah), pada tahun 1960-an.

Awalnya para Kiai NU menggunakan kalimat ini. Ketika semakin populer dan banyak dipakai oleh para pejabat dalam berbagai pidatonya pada satu dasawarsa berikutnya hingga saat ini, beliau menyusun kalimat penutup salam lain, yang kemudian menjadi cirikhas kiai NU, yaitu Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq. Artinya, “Dan Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya”.

Hingga saat ini, kalimat ini menjadi cirikhas kalimat penutup salam ala nahdliyyin. Kiai Ahmad ini multi talenta. Beliau penggemar olahraga. Penyuka sepakbola dan maraton. Di masa mudanya, ketika nyantri di Pondok Kasingan Rembang yang diasuh oleh KH. Kholil Harun (guru sekaligus mertua Mbah Bisri ayah Gus Mus), beliau membentuk klub bal-balan. Posisinya striker.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN