Lalai Wirid Tidak Warid
Laduni.ID Jakarta - Secara kata, Wirid artinya haus, dahaga, mendatangi air untuk meminumnya dan menghilangkan dahaga. Sedang secara istilah, wirid adalah kumpulan doa yang dibaca rutin tiap hari, yang mengandung permohonan tertentu kepada Allah subhanahu wa ta'ala, yang diucapkan berulang-ulang setiap hari, dengan bilangan tertentu dan waktu tertentu.
Baca Juga: Wirid Para Abdal (1): Al-Musabba`at Al-`Asyar
Bacaan wirid yang disusun para ulama sangat beragam, dengan unsur bacaan ma’tsurat (yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits) dan ghairu ma’tsurat (bacaan doa yang disusun oleh ulama-ulama salaf dan para awliya‘) dan lainnya.
Ahli Wirid
Ahli wirid bisa meningkat ke jenjang lebih tinggi ketika mulai merasakan suasana batin melalui penghayatan terhadap makna dan tujuan wirid. Jika ahli wirid sudah sampai di maqam terbaik, Syaikh Ibnu `Athaillah As-Sakandari rahimahullah memesankan, "Jangan kita menganggap rendah hamba yang mengamalkan wirid dan ibadah tertentu karena keduanya memiliki kedudukan yg mulia di sisi Allah."
Warid
Syaikh Ibnu Athaillah As,-Sakandari juga berkata : "Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan Allah selalu menjaga wiridnya, namun lama ia tidak mendapatkan pertolongan dan kekhususan dari-Nya, jangan sampai engkau meremehkannya hanya karena engkau belum melihat tanda-tanda orang arif atau cahaya indah seorang pencinta Allah pada diri hamba itu. Kalaulah bukan karunia berupa warid, tentu tidak akan ada wirid."
Memuat Komentar ...