Kisah Zainab Al Kadzaabah, Pakakne Singo
Laduni.ID, Jakarta - Alkisah, di masa Daulah Abbasiyah, tepatnya ketika Khalifah Al Mutawakkil menjabat sebagai kepala negara, seorang wanita bernama Zainab, mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah cucu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia menyebut dirinya adalah putri dari pasangan; Ali bin Abi Thalib dan Fathimah radhiyallahu ‘anhuma.
Bagaimana mungkin ia masih hidup ketika itu? Berarti ia hidup selama dua ratus tahun lebih, karena rentang masa antara zaman nubuwah dan Daulah Abbasiyah, berkisar dua abad lamanya.
Baca juga: Wisata Ziarah di Makam Habib Ahmad Bafaqih di Kemusuh dan Kisah Karomahnya
Meskipun pengakuannya ini tidak masuk akal, tetapi di tengah masyarakat, Zainab merupakan orang yang cukup berpengaruh. Ia memiliki banyak pengikut. Bahkan ia mampu mengeksploitasi harta pengikutnya. Maka Khalifah Al Mutawakkil pun mengeluarkan perintah untuk mengundangnya ke istana.
“Kamu ini seorang gadis dan Rasulullah telah wafat ratusan tahun yang lalu. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? ” khalifah mencecar Zainab.
Kemudian Zainab berkata, “Sesungguhnya Rasulullah megusap kepalaku dan berdoa kepada Allah untuk mengembalikan masa mudaku setiap empat puluh tahun sekali.”
Masih belum yakin dengan jawaban yang tidak masuk akal ini, Khalifah Al Mutawakkil mengumpulkam masyayikh (para tetua) keturunan Ali bin Abi Thalib, putra-putra Al-‘Abbas, segenap warga Quraisy, dan memberitahu mereka perkara Zainab yang sangat kontroversial. Dan kemudian mereka pun menyebutkan sebuah riwayat bahwa Zainab telah wafat.
Memuat Komentar ...