Adab tidak Dipelajari dari Ilmu Namun dengan Berguru

 
Adab tidak Dipelajari dari Ilmu Namun dengan Berguru
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Kenapa Pengajar sekarang ada sebagian yang lebih suka membesar-besarkan perbedaan dibandingkan persatuan dan ukhuwah ummat? Jawabannya adalah karena Ilmu lebih dikedepankan daripada adab.

Baca Juga: Wujud Ekspresi Adab terhadap Orang Alim

Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

.تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata:

بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Terlalu banyak menggeluti ilmu dan sampai lupa mempelajari adab. Lihat saja sebagian kita, sudah mapan ilmunya, banyak mempelajari tauhid, fikih dan hadits, namun tingkah laku kita terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan saudara muslim lainnya bahkan terhadap guru sendiri jauh dari yang dituntunkan oleh para salaf.

Coba lihat saja kelakuan sebagian kita terhadap orang yang beda pemahaman, padahal masih dalam tataran ijtihadiyah. Yang terlihat adalah watak keras, tak mau mengalah, sampai menganggap pendapat hanya boleh satu saja tidak boleh berbilang. Ujung-ujungnya punya menyesatkan, menghizbikan dan mengatakan sesat seseorang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN