Kisah Hidup Sufi Sederhana dan Nasehat Kepada Anaknya
Laduni.ID, Jakarta – Ada sebuah kisah tentang seorang sufi sederhana bernama Nidzam al-Mahmudi. Ia tinggal di sebuah kampung terpencil, dalam sebuah gubuk kecil bersama istri dan anak-anaknya. Akan tetapi, semua anaknya berpikiran cerdas dan berpendidikan.
Akan tetapi jauh dari dugaan, Nidzam al Mahmudi sebenarnya sangat kaya raya. Selain penduduk kampung itu, tidak ada yang tahu bahwa ia mempunyai kebun subur berhektar-hektar dan investasi yang berkembang di beberapa kota besar. Dengan kekayaan yang diputar secara mahir itu ia dapat membantu kehidupan ratusan keluarga yang bergantung padanya.
Bahkan tingkat kemakmuran para pegawainya jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nidzam al-Mahmudi merasa amat bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya.
Suatu ketika salah seorang anaknya pernah bertanya: “Mengapa Ayah tidak membangun rumah yang besar dan indah. Bukankah Ayah mampu?”
- Baca juga: Beginilah Cinta Menurut Pandangan Sufisme
Nidzam al Mahmudi pun menjawab: “Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah gubuk kecil. Pertama, karena betapapun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi penghuninya. Seharian ia hanya mengurung diri sambil menikmati keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya dan ia terlepas dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur kepada Allah.”
Memuat Komentar ...