Ketika KH. Hasyim Asy'ari "Iri" pada Guru TPQ
Laduni.ID, Jakarta - Suatu hari, tiba-tiba KH. Hasyim Asy'ari ngendikan kepada Kyai Nawawi. “Aku ingin bertemu Kyai Salam,” kata pendiri Nahdlatul Ulama itu penuh wibawa.
Dengan penuh ta'dhim, Kyai Nawawi pun mengantarkan beliau ke salah seorang kyai kampung yang bernama Kyai Salam. Kyai tersebut bernama lengkap KH. Abdussalam, ayahanda dari KH. Abdullah Salam dan kakek dari KH. Sahal Mahfudz, Kajen.
Sesampai di kediaman Kyai Salam, didapatilah Kyai Salam sedang mengajar anak-anak kecil mengaji. Saat itu KH. Hasyim Asy'ari serta-merta menahan langkah, menyembunyikan diri dari pandangan Kyai Salam, dan menunggu sampai selesai dalam mengajar.
Setelah anak-anak kecil itu menyelesaikan ngajinya, barulah Kyai Hasyim mengucap salam, yang lantas disambut dengan suka-cita luar biasa oleh Kyai Salam. Beliau berdua berbincang dengan akrab untuk beberapa saat. Tampak sekali kecintaan dan ketulusan kedua tokoh tersebut.
Setelah selesai berbincang-bincang, lalu Kyai Hasyim meninggalkan kediaman Kyai Salam. Dalam perjalanan, Kyai Hasyim tampak memikirkan sesuatu dan tertunduk sedih. Air mata beliau mulai mengambang.
“Ada apa Kyai?” tanya Kyai Nawawi merasa heran.
Kyai Hasyim mengendalikan air matanya, menghela napas dalam-dalam dan berkata, “Aku punya cita-cita sudah sejak sangat lama, tapi sampai sekarang belum mampu melaksanakan. Kyai Salam malah sudah istiqomah. Aku iri.”
Memuat Komentar ...