Mengintip Tawaran Kyai Masdar Soal Waktu Ibadah Haji
Laduni.ID, Jakarta – Kali ini saya hanya bisa mengintip para kyai NU membahas masalah mengkaji lagi waktu ibadah haji. Sebab di lain ruangan (Zoom) saya menjadi narasumber bedah buku Fikih Qurban yang diadakan oleh Masjid Ainul Yaqin, UNISMA.
Awalnya saya sedikit skeptis melihat narasumber yang sepertinya tidak berimbang. Kyai yang mewakili santri bersarung hanya Kyai Afif. Sementara kyai-kyai lainnya sudah lebih progresif dalam hal pemikiran baru dalam Islam.
Anggapan saya salah besar. Sebab Katib Am PBNU, Gus Yahya, benar-benar berdiri di tengah. Sehingga penentunya adalah Gus Nadir, kemana beliau memiliki kecondongan antara kepada Kiai Afif ataukah ke Kiai Masdar. Kebetulan saya menemukan beberapa kali forum Bahtsul Masail yang selalu "berbeda posisi" berdirinya. Anehnya beliau berdua tetap akrab jika selesai diskusi.
1. Pendapat KH Afifuddin Muhajir
Beliau yang ahli dan pakar Ilmu Ushul Fiqh dalam menyampaikan ilmunya tidak sampai bersebrangan dengan hasil ijtihad ulama Madzhab Syafi'i terdahulu. Soal ibadah haji Yai Afif tetap berpendapat seperti mayoritas ulama bersama dengan dalil-dalilnya.
2. Pendapat KH Masdar Farid
Ini adalah pendapat yang sudah lama beliau gagas. Saat ini disampaikan lagi karena ada momentum penundaan ibadah haji karena Covid-19.
Memuat Komentar ...