Salah Memahami Terjemahan: Kasus Model Kerudung Lipat Ke Belakang

 
Salah Memahami Terjemahan: Kasus Model Kerudung Lipat Ke Belakang
Sumber Gambar: Gitasav (omjebs.com)

Laduni.ID, Jakarta – Al-Qur'an sudah turun 14 abad lebih. Isinya yang 30 juz sudah diketahui semua muslimin di berbagai penjuru dunia. Tidak ada ayat yang misterius atau pun ayat baru di sana. Semua sudah lama turun dan tafsirnya sudah tidak terhitung. Namun, soal memaknai ayat al-Qur'an bukan hal mudah, tidak semua orang bisa melakukannya sebab membutuhkan ilmu pengantar yang lumayan banyak. Di antara kesalahan umum dalam memaknai maksud ayat adalah karena salah memahami terjemahan.

Dalam banyak sekali tulisan saya di Facebook atau pun NU Online, saya sering membahas kesalahan pemaknaan orang-orang dalam tema akidah karena salah memahami terjemah, misalnya memaknai istiwa' dengan keberadaan Allah di lokasi tertentu di sebelah atasnya Arasy. Modalnya hanya satu, terjemahan kemenag bahwa "Allah bersemayam di atas Arasy", dengan memahami kata "bersemayam” sebagai duduk atau bertempat. Dikutiplah banyak sekali pendapat ulama yang berkata bahwa Allah istiwa' lalu dengan polosnya disimpulkan bahwa semua ulama sepakat mengatakan bahwa Allah bertempat secara fisik di atas Arasy. Padahal kesimpulan itu adalah kesimpulan salah paham ala aliran sesat Mujassimah. Yang salah bukan ayat atau kutipan ulamanya, tetapi pemaknaannya atas keduanya.

Namun sekarang saya ingin membahas tema yang jauh lebih ringan, sebab makin hari makin banyak yang bertanya soal ini. Selain itu saya lihat mulai tambah banyak orang yang menyalahkan orang lain karena kesimpulannya sendiri terhadap ayat tertentu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN