Takdzim Kiai Nawawi Abdul Jalil Kepada Gus Dur

 
Takdzim Kiai Nawawi Abdul Jalil Kepada Gus Dur
Sumber Gambar: Generasi Muda Nusantara

Laduni.ID, Jakarta – Kiai Nawawi adalah pemegang teguh tradisi pesantren. Beliau juga sosok yang tawadlu’ dan ta’dzim, terutama pada guru.

“Salah satu pengasuh Pondok Sidogiri pernah mondok di Tebuireng,” kata Kiai Nawawi Abdul Jalil suatu ketika saat menyikapi Gus Dur dalam percaturan politik nasional. Karena itu beliau minta semua santri dan alumni Sidogiri mendukung Gus Dur.

Bayangkan, hanya karena salah satu Pengasuh Pondok Sidogiri pernah mondok di Tebuireng, sampai Kiai Nawawi ikut ta’dzim. Bahkan Kiai Nawawi juga minta agar semua santri dan alumni Sidogiri ta’dzim pada Kiai Tebuireng.

Bukankah ini sikap ta’dzim luar biasa?

Pernah dalam suatu waktu, Kiai Nawawi melarang para santri dan alumni Pondok Pesantren Sidogiri terlibat atau mendukung partai yang mencaci K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Alasannya, Gus Dur adalah cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, pendiri NU. Sedangkan pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri ada yang mengaji kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari. Jadi kalu ikut mencaci Gus Dur, menurut Kiai Nawawi, takut ilmu yang diterima para santri atau alumni Pondok Pesantren Sidogiri tidak barokah dan tidak bermanfaat.

Langkah Kiai Nawawi ini seolah menghujam nurani kita. Ya, Kiai Nawawi telah mengingatkan masyarakat luas, terutama warga Nahdliyyin bahwa menjelek-jelekan keluarga pendiri NU adalah sikap tidak terpuji dan melanggar nilai-nilai atau ajaran NU.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN