Diimingi Recehan Dunia Dulu
Laduni.ID, Jakarta – Orang dulu banyak yang tertarik dengan ilmu kesaktian sebab di masa lalu adalah eranya perang, penjajahan dan minimal perkelahian. Di masa itu para guru sering memberi resep "wirid sakti" pada orang-orang yang suka kesaktian. Tetapi agar ampuh ada syaratnya, yaitu agar dibaca tiap sesudah shalat. Akhirnya orang yang awalnya tidak berminat shalat jadi shalat agar bisa ampuh wirid saktinya. Niat mencari kesaktian ini receh karena duniawi, tapi berhasil membuat orang shalat.
Kalau dipikir-pikir, metode iming-iming recehan ini juga bisa dicari landasannya di al-Qur'an. Dalam ayat perintah sedekah misalnya, kita dapati iming-iming bahwa sedekah kita akan diganti 10 kali lipat atau lebih, ini seperti menyuruh anak kecil untuk memberikan permennya yang seharga 1.000 lalu dijanjikan akan dibelikan permen baru senilai 10.000. Dibanding balasan surga, balasan di dunia ini hanya recehan, tetapi efektif membuat orang yang selalu perhitungan soal uang akhirnya tertarik bersedekah.
Karena itu tak perlu terlalu kritis ketika banyak guru di masa ini sering memberi iming-iming recehan untuk amalan yang seharusnya bisa mendatangkan balasan besar di akhirat. Misalnya:
Ngajari orang bershalawat, membaca waqi'ah dan shalat dhuha dengan iming-iming agar lancar rezekinya,
Memuat Komentar ...