Keteladanan Syaikhina KH. Abdullah Ubad Maimoen
Laduni.ID Tanggerang – Siapa saja yang pernah berjumpa dengannya, pasti hati riang dan tenang. Sosok alim al-Allamah yang penuh ketawadhuan, bersahaja, sufi, mandiri, dermawan, istiqomah dan sederhana. Postur tubuhnya tak pendek, tak tinggi juga. Tepatnya: ideal ala Jawa. Allahumma thowwil umrohu, amin.
Sosok dengan kalam jami' yang selalu halus bertutur dawuh. Tak kenal lelah mendoakan santri, siang-malam. Pribadi tawadhu'nya dapat dilihat dari caranya berjalan. Pelan, menunduk, murah senyum dan mencincing sarung. Dapat dinilai juga dari gaya komunikasi dengan siapapun, ramah serta meneduhkan jiwa.
Baca Juga: Keteladanan Saidina Ali dan Imam Syafi’i
Kemandiriannya pernah diceritakan pada saya sendiri, bahwa beliau dalam seminggu pasti mencuci pakaiannya sendiri. Padahal santrinya ribuan, loh! Anda? Hehe. Itu pesan yang shoot of soul bagi saya, yang mungkin beliau tau, saat di pondok, saya malas mencuci. Hehe.
Ihwal keistiqomahan beliau tak ada yang meragukan. Hampir dalam semua hal yang berhubungan dengan kemanfaatan. Jamaah, ngaji, wirid, bercengkrama dengan keluarga hingga menemui tamu beliau lakoni dalam kegiatan harian. Jika ada kegiatan tak penting, beliau tak pernah meninggalkan aktivitas hariannya. Pernah guru saya dawuh, di antara putra-putra abahnya, yang mewarisi keistiqomahan dalam hal mewirid santri adalah beliau.
Memuat Komentar ...