Amal Kebaikan Bisa Berkurang Sesuai Kadar Kezaliman yang Pernah Dilakukan
Laduni.ID Jakarta - Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 57:
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَاَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوٰى ۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ ۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."
Menzalimi atau berbuat aniaya kepada sesama manusia merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Perbuatan tersebut perlu dihindari, karena memang dilarang oleh Allah SWT. Termasuk perbuatan aniaya itu adalah menyinggung kehormatan orang lain, menyakiti diri sendiri atau orang lain, hingga mengambil harta orang tanpa alasan yang benar. Semua itu adalah perilaku yang dimurkai oleh Allah SWT.
Allah SWT menyebut akan mengambil amalan orang yang berbuat zalim dan diberikan kepada orang yang dizalimi. Bahkan, akan menimpakan dosa orang yang dizalimi itu kepada orang yang berbuat zalim. Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, diterangkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ كَانتْ عِنْدَه مَظْلمَةٌ لأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ فَلْيتَحَلَّلْه ِمِنْه الْيَوْمَ قَبْلَ أَلَّا يكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمتِهِ، وإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سيِّئَاتِ صاحِبِهِ، فَحُمِلَ عَلَيْهِ
Memuat Komentar ...