Siapa yang Menafikan Istiwa'? (Bagian 2)

 
Siapa yang Menafikan Istiwa'? (Bagian 2)
Sumber Gambar: Kiai Abdul Wahab Ahmad

Laduni.ID, Jakarta – Dalam tulisan sebelumnya bagian pertama, saya bertanya tentang siapakah yang berkata bahwa Allah tidak beritiwa', yang konon kata Syaikh asy-Syinqiti ada ribuan orang yang berkata begitu? Saya tunggu-tunggu tidak ada jawaban sama sekali. Yang ada hanyalah klaim banyak... banyak... banyak.... Tentu klaim semacam ini tidak layak digubris bila ternyata satu pun tidak bisa dibuktikan.

Yang ada hanyalah penolakan satu ulama terhadap salah satu pemaknaan istawa yang dilakukan oleh ulama lainnya. Berbeda jauh antara menolak keberadaan istiwa' itu sendiri dengan menolak salah satu pemaknaan orang lain terhadap istiwa'. Seperti halnya bila saya berkata bahwa Ronaldo tidak menggeser botol Aqua saat konferensi pers di laga Grup F Euro 2020, jangan sampai diartikan bahwa saya mengatakan Ronaldo tidak pernah menggeser botol. Ketika saya mengatakan si A tidak menikahi si B, bukan berarti saya menafikan bahwa si A menikah. Ini logika sederhananya.

Dalam kasus istiwa' atau istawa-nya Allah, para ulama menafsirkannya berbeda-beda dan sebagaimana dalam hal-hal lainnya, mereka tidak saling sepakat.

- Sebagian menafsirkannya sebagai 'ala wartafa'a, sebagian ulama lainnya menolak penafsiran ini. Yang ditolak bukan istawanya, tapi penafsiran yang ini saja.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN