Definisi Jisim Versi Siapa yang Dipakai? Berikut Penjelasannya
Laduni.ID, Jakarta – Saya sudah berulang kali menulis soal definisi jisim hingga sampai pada tahap kebosanan. Tetapi tak masalah selama itu berguna bagi kawan-kawan yang barangkali tidak sempat membaca soal ini.
Sekarang, saya ingin mengulas syubhat para Taymiyyun soal definisi jisim seperti yang salah satunya anda lihat di SS berikut. Dimulai dari Syaikh Ibnu Taymiyah dalam karya-karyanya kemudian diikuti secara taklid buta oleh para pengikutnya, seringkali definisi jisim dinarasikan sebagai sesuatu yang tidak disepakati, masih debatable atau ada banyak versi. Salah satu definisi yang kemudian mereka kemukakan adalah al-maujud atau syai'un. Mari kita ulas definisi siapakah itu?
Dalam SS ini, komentator Taymiyun satu ini menggiring opini bahwa di maqalatul islamiyin disebutkan bahwa jisim ada belasan makna. Ini framing yang menyesatkan seolah-olah Imam Abul Hasan al-Asy'ari sebagai penulis kitab tersebut mengakui kebenaran semua definisi itu. Yang benar adalah, dalam kitab maqalatul islamiyin, Imam Abul Hasan al-Asy'ari menukil perdebatan para mujassimah yang bermacam-macam tentang jisim Allah. Beliau menulis:
اختلفت المجسمة فيما بينهم في التجسيم وهل للبارئ تعالى قدر من الأقدار؟ وفي مقداره على ست عشرة مقالة:
"Para Mujassimah berbeda pendapat di antara mereka tentang ajaran tajsim (menjisimkan Allah) dan apakah Allah Ta'ala mempunyai ukuran tertentu? Tentang ukuran Allah ada 16 versi pendapat".
Memuat Komentar ...