Amalan Utama Seorang Pemimpin
Laduni.ID, Jakarta - Ketika sudah mulai diamanati jabatan, hal yang perlu ditambah adalah tindakan tunai amanat. Sedangkan hal yang perlu dikurangi adalah ibadah ritual. Ini bukan berarti mengurangi kedekatan dengan Tuhan. Justru malah semakin sedikit ritual, maka semakin dekat dengan Tuhan. Sebab semakin banyak tindakan untuk menunaikan amanat.
Ayat suci Al-Qur'an berkali-kali menyuruh pejabat untuk makin dekat dengan Tuhan, tapi dengan cara yang khas. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Allah menyuruh kalian menunaikan amanat dengan tindakan-tindakan yang tepat. Dan ketika menetapkan suatu keputusan, tetapkanlah dengan adil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sungguh Allah sedang memberimu bimbingan khusus dengan cara (tunai amanat dan adil) seperti itu. Kamu harus percaya, sebab Tuhan Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
Jadi amalan utama seorang pemimpin adalah segera melakukan tindakan yang teratur, terukur serta segera menerbitkan keputusan dan kebijakan, yang semuanya harus dilakukan dengan adil. Tanpa ada tendensi keuntungan pribadi atau golongan.
Memuat Komentar ...