Amalan Kondisi Saat Marah

 
Amalan Kondisi Saat Marah
Sumber Gambar: Ilustrasi orang marah/Andrea Piacquadio/Pexels/Laduni.ID

Laduni.ID Jakarta - Diri kita pasti tidak pernah lepas dari rasa amarah. Sikap marah, nampaknya merupakan bentuk emosi yang lumrah ada pada setiap manusia. Amarah tersebut bisa datang kapan saja ketika ada pemicunya.

Tentunya, rasa marah yang berlebihan bisa membuat kita hilang kendali. Hal ini pasti bisa merugikan diri sendiri dan orang lain bahkan bisa berakibat fatal, berdampak panjang.

Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Bagaimana Menghadapi Suami yang Gampang Marah?

Di surat Ali Imran, Allah subhanahu wa ta'ala, menyebutkan beberapa kriteria orang yang bertaqwa, yaitu:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ

“dan orang-orang yang menahan amarah dan suka memaafkan orang lain.” (QS. Ali Imran: 134)

Tidak semua orang bisa melakukan menahan amarah, sebab sikap menahan amarah itu membutuhkan usaha yang sangat kuat, bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut orang yang mampu menahan amarah sbg orang kuat. Dari Abu Hurairah atau Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi radhiyallahu ‘anhu (603 - 678 M Jannatul Baqi' Madinah), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN