Bahaya Keangkuhan dan Cara Menghilangkannya

 
Bahaya Keangkuhan dan Cara Menghilangkannya
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Hina dan butuh kepada Allah adalah sifat kehambaan, sementara keagungan dan kesombongan adalah sifat ketuhanan. Dan diantara sifat kehambaan dan ketuhanan keduanya saling bertolak belakang, tidak ada kebaikan dalam ketaatan ketika disertai kesombongan karena itu bisa merusak dan membatalkanya. Sebagaimana tidak ada bahayanya kemaksiatan yang di sertai sifat hina dan butuh terhadapallah karena itu juga bisa meleburnya.

Ibnu Athi’illah Assakandari berkata:

معصية اورثت ذلا وافتقارا خير من طاعة اورثت عزا واستكبارا

“Kemaksiatan yang menyebabkan hina dan butuh kepada allah adalah lebih baik daripada ketaatan yang menyebabkan keagungan dan kekesombongan.”

Sayyid Abdul Abbas Almursi beliau menghormati manusia sesuai kedudukannya di sisi Allah. Terkadang datang kepada beliau orang yang taat namun tidak diperhatikan, tapi terkadang datang kepada beliau orang yang durhaka, namun beliau justru memuliakannya. Ternyata orang taat tadi adalah orang yang selalu menyombongkan amalnya, sementara orang yang durhaka tadi datang dengan segenap dosa-dosanya namun ia merasa hina dihadapan Allah.

Dikisahkan dari Ubban bin ‘Iyas, ia bekata suatu hari aku keluar menuju Basroh lalu aku melihat jenazah yang di angkat empat orang dan tidak ada orang lain yang menyertainya. Aku sangat heran sekali kenapa di dekat pasar sebesar Basroh ini jenazah seorang muslim tidak ada yang mengiringi sama sekali, maka kemudian aku memutuskan untuk bergabung dengan mereka, ketika mereka hendak mensalatkan jenazah tadi mereka berkata kepadaku, “tuan majulah untuk menjadi imam kerena posisi kami berempat ini sama.” Lantas akupun maju untuk menjadi imam. Setelah salat aku bertanya pada mereka. “sebenarnya apa yang terjadi?”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN