Gus Nadir: Jadikanlah Sabar Sebagai Penolongmu
Laduni.ID, Jakarta – Orang tua itu dikejar-kejar pasukan Romawi. Dengan pengikutnya yang tidak seberapa, mereka berhasil lolos dari kepungan. Mereka berhasil keluar dari kota, dan malam itu mereka beristirahat melepas lelah. Peter, nama orang tua itu, bersiap untuk beristirahat. Tiba-tiba dia ‘melihat’ Yesus berjalan melintasinya. Seolah tak percaya dengan pandangannya, dia menegur Yesus, yang sudah disalib beberapa tahun sebelumnya.
“Mau kemana, Tuan?” Tanya Peter.
Yesus konon menjawab, “Aku mau ke kota Roma untuk disalib kedua kalinya.”
Peter terdiam. Ia merenung apa maksud ‘penampakan’ itu tadi. Lalu, dia putuskan malam itu kembali ke Roma. Para pengikutnya terkejut. “Bukankah kita baru saja lepas dari kepungan pasukan? Bukankan banyak bahaya yang akan mengancam kita kalau kembali lagi ke Roma?” Peter bersikukuh, dia merasa Yesus menginginkan dia untuk kembali ke Roma.
Sekembalinya Peter ke Roma, pasukan langsung menangkapnya, dan dia dijatuhi hukuman salib, persis seperti ‘penampakan’ Yesus yang dilihatnya. Dia menghadapi hukuman dengan tenang dan meminta satu hal, “Tolong aku disalib dengan posisi kepala di bawah. Tidak pantas aku disalib dalam posisi yang sama dengan Yesus.” Yesus sendiri konon bernubuwah bahwa pada pundak Peterlah akan dibangun gereja Yesus. Oleh Gereja Katolik, Peter diakui sebagai Paus Pertama. Gereja Katolik pun dibangun atas pondasi pengorbanan St. Peter.
Memuat Komentar ...