Jangan Mencari Ridha Manusia (Bagian 5)

 
Jangan Mencari Ridha Manusia (Bagian 5)
Sumber Gambar: Ilustrasi/Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Dalam kitab Al-Adzkar, Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H, halaman 65, karya Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam An-Nawawi rahumahullah (wafat 10 Desember 1277 M Nawa, Suriah), termaktub suatu hadits, Dari Abu Abdillah Tsauban Bin Bujdud atau Tsauban Bin Bajdad atau Tsauban bin Jahdar,  atau Abu Abdirrahman Al-Hasyimiy radliallahu ‘anhu (wafat 54 H / 673 M) seorang pelayan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau mendengar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila seorang hamba di pagi dan sore hari membaca doa ini 3x: (dzikir di atas), maka telah menjadi kewajiban Allah subhanahu wa ta'ala untuk meridlainya pada hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah rahimahumullah)

Imam Nawawi rahimahullah, sangat menganjurkan agar lafal “nabiyyan” dan “rasulan” itu digabungkan, dengan alasan agar bisa mendapatkan keutamaannya. Akan tetapi jika seseorang hanya mengucapkan lafal “nabiyyan” saja, maka sesungguhnya ia telah mengamalkan sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN