Pentingnya Persiapan Diri Sebelum Mengajar
Laduni.ID, Jakarta - Suatu hari, ulama Islam moderat dan cendikia Suriah, al-syaikh al-alim al-allamah Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi atau akrab disapa Syaikh Buthi, pernah diundang untuk mengisi sebuah seminar, namun kala itu terjadi miss komunikasi antara beliau dan panitia. Beliau menyiapkan kajian tentang fiqh tapi tema seminar yang disiapkan panitia justru tentang akidah. Seorang alim sekaliber Syaikh Buthi tentu akan dengan mudah menyampaikan materi ilmu tauhid sampai akar-akarnya, apalagi beliau punya karya kitab Akidah “Kubrol Yaqiniat” yang fenomenal itu. Tapi kala itu beliau justru minta undur diri kepada panitia.
“ Maaf saya tidak bisa mengisi kajian kali ini, saya belum mempersiapkan diri,“ kata Syaikh Buthi.
Mungkin prinsip “nggak ngajar kalo belum muthola’ah“ itu juga yang membuat beliau sempat enggan mengajar di Majelis Habib Ali Al-Jufri. sudah menjadi rahasia umum kalo beliau sering menghadiri Majelis Habib Ali--muridnya, yang usianya terpaut puluhan tahun dibawah beliau itu. Suatu hari ketika menghadiri Majelis Habib Ali, Syaikh Buthi diminta untuk mengisi kajian. Beliau menolak namun Habib Ali terus memohon dan meminta, bahkan beliau juga mengambil “voting” dari hadirin yang pada akhirnya mengamini semua. Siapa sih yang nggak mau dapat ilmu dari Syaikh Buthi?
Ketika akhirnya Syaikh Buthi tidak bisa menolak dan mengelak lagi, beliau berkata kepada hadirin: “saya kesini mau ngaji, mau istifadah, mau bersihin hati saya yang kotor akibat dosa-dosa (bukan mau ngajar)“
Memuat Komentar ...