"Kesalahan" yang Disukai Allah
Laduni.ID, Jakarta - Allah "mengkritik" seorang Muslim karena memang ia salah atau melakukan kesalahan. Allah tidak akan "mengkritik" makhluk ciptaan-Nya hanya karena ia tidak beriman, sebab apa yang menjadi kesalahan seorang hamba saat ini kelak bisa jadi menjadi sebuah kebaikan.
"Salah itu terbagi dua, ada salah secara kulliyyah (total). Salah kulliyah itu keluar dari jalur, misalnya orang Kafir, itu kan keluar dari Islam, maka ia disebut salah kulliyah, sebab mereka sama sekali tidak masuk ke dalam jalur Nabi. Lalu ada salah dalam jalur. Salah ini adalah salah yang disukai Allah. Allah sangat suka itu, bahkan kesalahan ini kelak membuat orang-orang sholeh yang tidak pernah maksiat menyesal," kata Gus Baha dalam sebuah pengajian.
Kelak kesalahan-kesalahan seseorang diganti dengan sebuah kebaikan, Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Orang-orang dahulu tidak pernah tidak membuat kesalahan, sebab kesalahan itu kelak akan berubah menjadi sebuah kebaikan." Hal ini sebagaimana disinggung di dalam Al-Qur'an yang dimaksud "Faulaika yubaddilullahu sayyiatihim hasanat."
Seorang yang tidak membaca Al-Quran tidak bisa dikritik fasih atau tidaknya, bacaan sebab ia tidak sedang tadarrus, kritik tersebut seharusnya diperuntukkan bagi mereka yang sedang tadarrus di masjid. Walaupun bacaannya kurang fasih, setidaknya mereka membaca Al-Quran. Dan kritik fasih atau tidaknya bacaan seseorang membaca Al-Quran tidak bisa diberikan kepada mereka yang sedang tidak membaca Al-Quran.
Memuat Komentar ...