Tujuan Mempelajari Akhlak dalam Pandangan Imam Al-Ghazali
Laduni.ID, Jakarta - Membicarakan pemikiran islam-filsafat Islam, tentu tidak akan lengkap jika tidak mencantumkan nama Al-Ghazali. Orang ini memang unik, memiliki kemampuan yang mumpuni di berbagai bidang pengetahuan. Karenanya, tidaklah mengherankan bila banyak sebutan yang dialamatkan terhadapnya. Mulai dari teolog, faqih, filosof, sufi, bahkan sampai sebutan Hujjatul Islam.
Banyaknya sebutan yang dialamatkan terhadapnya mencerminkan, bahwa wawasan keilmuannya begitu luas dan dalam. Kita bisa melihat khazanah keilmuan Al-Ghazali dari karya-karyanya yang sangat banyak yang masih tersimpan rapi hingga sekarang.
Salah satunya kitab Ihya' Ulumiddin, sebuah kitab yang ditulis untuk memulihkan keseimbangan dan keselarasan, antara dimensi eksoterik dan esoterik Islam. Kitab ini ditulis Al-Ghazali selama beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah, antara Damaskus, Baitul Maqdis, Makkah dan Thus. Kitab ini merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu, di antaranya fiqih, tasawuf, dan filsafat. Kitab lain yang juga terkenal adalah Maqasid Al-Falasifah. Kitab ini berisi ringkasan ilmu-ilmu filsafat, dijelaskan juga di dalamnya ilmu-ilmu mantiq atau logika, fisika, dan ilmu kalam.
Imam Al-Ghazali atau lengkapnya bernama Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali At-Thusi (W. 505 H/1111 M), adalah seorang ulama yang hidup pada saat pemikiran keagamaan di dunia Islam mengalami perkembangan dan keberagaman. Maka tidak heran jika lahirnya pemikiran dan gagasan dari Al-Ghazali memberi warna dan corak intelektualitas di dunia Islam.
Memuat Komentar ...