Kebaikan dan Keburukan Pasti Kembali pada Diri Sendiri

 
Kebaikan dan Keburukan Pasti Kembali pada Diri Sendiri
Sumber Gambar: creativemarket.com, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Jauhilah untuk berpikir jika berbuat baik pada seseorang, kita melakukan kebaikan itu untuk kepentingan orang lain. Dan jika kita melakukan keburukan atau kejahatan pada orang lain, kita telah melakukan itu untuk penderitaan orang lain.

Tidak begitu. Kebaikan atau keburukan yang kita lakukan pada seseorang sudah pasti dirasakan pengaruh dan dampaknya oleh orang lain itu. Akan tetapi, keburukan atau kebaikan yang kita lakukan pada orang lain, itu sesungguhnya adalah kebaikan atau keburukan yang kita lakukan untuk diri sendiri juga.

Kalau mau bukti, mungkin sudah Anda rasakan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sikap Anda yang baik pada sesama, Anda dapati kebaikan itu kembali kepada Anda. Jika Anda memusuhi, yang kembali kepada Anda adalah sikap permusuhan.

Di kehidupan dunia akan seperti itu hukum yang berlaku secara sosial. Pun sangat pasti di Akhirat kelak. Semua kebaikan yang kita lakukan pada orang lain sejatinya adalah kebaikan pada diri sendiri. Dan akan kembali pada diri sendiri. Demikian pula keburukan yang kita lakukan pada orang lain, sudah pasti juga keburukan itu akan kembali pada kita.

Itulah mengapa dalam ibadah, mendahulukan kepentingan orang lain lebih mulia dibandingkan kepentingan diri sendiri. Itulah pula mengapa, begitu kita lalai dalam kewajiban kepada Allah, dendanya adalah sedekah sosial.

Bila tidak kuat berpuasa karena sakit atau menua, boleh membayar kafarat dengan memberi makan fakir miskin. Bila tidak kuat berpuasa dua bulan penuh karena berhubungan suami istri di bulan Ramadhan, maka tebusannya adalah memberi makan kepada 60 orang. Begitupun bila melanggar rukun salah satu haji, dikenakan

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN