Jihad Melawan Virus
Laduni.ID, Jakarta – Kini, merasakan situasi kondisi berbangsa dan bernegara kita amat sangat sulit. Pandemi covid-19 ini pemicu awal keadaan tersebut. Entah siapa yang disalahkan dan kepada siapa kesalahan itu dialamatkan. Jelasnya korban terus berjatuhan. Iba dan perihatin melihatnya, tanpa berkesudahan. Air mata kita sudah mengering akibat kesedihan dan kepiluan orang-orang yang terkasihi, banyak yang telah meninggalkan kita untuk selamanya. Tanpa bisa pulang kembali, dan mereka pulang menuju keabadian.
Hampir, di setiap menit hingga deretan waktu yang berdenting selalu kita dapati kabar duka. Esoknya bendera kuning kematian terlihat di sudut-sudut gang dan rumah penduduk. Meski tidak semua itu adalah mati akibat covid, tapi beberapa oknum tim kesehatan dengan mudah mengatakan positif covid akibat terburu-burunya memutuskan, tanpa sabar menunggu hasilnya hanya karena melihat angka rupiah, bahkan fenomena tersebut tidak serta merta mengucapkan permintaan maafnya pada publik. Seolah mereka oknum kesehatan punya kewenangan khusus atas kesehatan orang. Padahal kita pun juga punya hak untuk menerima hasil diagnosanya. Dengan kenyataan positif atau negatif.
Sejak Maret 2020, tahun lalu awal Covid-19 masuk Indonesia. Kita dan hampir semua komponen bangsa begitu abai akan bahaya virus ini. Sementara berita Wuhan Tiongkok seringnya kita lihat. Tapi upaya pencegahan tidak dibarengi dengan sistem dan aturan ketat terhadap potensi penyebarannya, ini yang kita kritik sebagi keteledoran pemerintah.
Memuat Komentar ...