Berhenti Menilai Orang Lain dengan Standar Diri Kita
Laduni.ID, Jakarta - Standar itu penting. Standar itu dibuat untuk memicu agar orang bisa memenuhi target. Jika ada yang melampaui standar, maka hal itu harus diapresiasi dan dihargai.
Tetapi kenyataannya tidak demikian. Banyak yang menjadikan standar itu sebagai pemisah antara yang haq dan yang bathil. Maka yang melampaui standar dianggap salah dan keliru. Itu karena standar dibuat hanya sesuai dengan diri mereka semata. Sehingga menjadi salah. Dan salahnya cuma satu, “kenapa ada orang yang melampaui standar mereka?”
Begitulah jika ada orang yang menjadikan diri mereka sebagai standar kebenaran. Kebenaran itu didefinisikan hanya seputar diri mereka. Di luar diri mereka, apa yang orang lain lakukan akan dianggap salah, sesat atau minimal Anda dianggap berbohong.
Mereka merasa diri mereka sudah hebat, pengetahuan mereka sudah mumpuni, status sosial sudah tinggi, dan karenanya mereka sulit percaya ada orang yang melampaui mereka. Tidak sadarkah mereka, di luar diri mereka, banyak orang lain yang jauh lebih hebat, lebih efisien dalam bekerja, dan lebih produktif berkarya serta lebih banyak membaca ketimbang mereka. Di atas langit masih ada langit.
Imam Syafi'i memberikan teladan baik soal ini. Kepada murid-muridnya yang juga memiliki kapasitas keilmuan yang tinggi, salah satu imam mazhab itu tidak menstandarkan hanya pendapatnya saja yang harus diikuti. Beliau menyatakan agar para muridnya itu tidak men-
Memuat Komentar ...