Kerugian Orang yang Tidak Memanfaatkan Ilmunya
Laduni.ID, Jakarta – Seseorang datang mengadu kepada Habib Abdullah al-Haddad perihal sesuatu yang memberatkanya ketika akan berbuat baik dan begitu gampang ia tergoda pada kenikmatan syahwat sesaat. Padahal sejatinya ia cintai pada kebaikan dan tidak menyukai keburukan.
Lantas Al-Habib pun menjawab, “Perlu diketahui bahwa masalah tersebut disebabkan oleh empat perkara, salah satunya adalah al-Jahlu (ketidaktahuan). Sedangkan solusinya adalah mendaya-gunakan ilmu yang di miliki, meskipun hanya sedikit.”
Dari apa yang didawuhkan Al-Habib, dapat dijelaskan bahwa ilmu memiliki dua pemetaan. Pertama ialah ilmu yang bermanfaat/memiliki daya guna, dan ilmu yang tidak dimanfaatkan (bukan tidak bermanfaat). Contoh dari ilmu yang tidak dimanfaatkan ialah ketika seorang pengendara motor menerobos lampu merah, sedangkan ia memiliki ilmu bahwa menerobos lampu merah adalah sebuah pelanggaran.
- Baca juga: Jalan Ilmu yang Singkat
Hal-hal negatif yang menimpa seseorang kerap kali terjadi atas ulahnya sendiri. Ia menomor duakan anugerah Allah berupa ilmu, nalar, serta kesadaranya demi ego atau kenikmatan sesaat.
Oleh karenanya, Rasulullah pernah berdoa:
أللهم إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا.
Memuat Komentar ...