Menyembuhkan Penyakit Hati
Laduni.ID, Jakarta – Penyakit hati tidak bisa sembuh hanya dengan belajar ilmu tasawuf (yang memang salah satu tujuannya agar menyucikan dari penyakit hati), apalagi dengan belajar ilmu fikih, ilmu kalam, atau segala ilmu lainnya. Yang ada, makin tinggi ilmu-ilmu tersebut, maka makin akut penyakit hatinya sebab merasa dirinya semakin berkualitas dengan itu semua.
Ketika mendengar ayat atau hadits tentang penyucian hati, orang yang hatinya kotor takkan merasa ada yang salah dengan dirinya, justru dia akan mengoleksi ayat dan hadits itu sebagai alat untuk mengoreksi orang lain yang menurutnya tak sebaik dirinya. Semua nasehat dan teori percuma bagi hati yang kotor.
Penyakit hati hanya bisa sembuh dengan riyadhah, aksi nyata untuk melawan jenis penyakit yang diderita, bukan sekedar dengan mendengar nasehat dan teori keilmuan. Misalnya:
Bila penyakit hatinya adalah menyombongkan kekayaan, maka harus membiasakan diri memakai baju lusuh, kendaraan jelek, dan pergi ke tempat berkumpulnya banyak orang hingga dikira miskin dan diperlakukan sebagai orang miskin. Kalau masih ada perasaan tidak rela, keberatan dan ingin menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya kaya, maka artinya penyakitnya tidak sembuh.
- Baca juga: Doa Ketenangan Hati dari Gus Nadirsyah Hosen
Bila penyakitnya adalah menyombongkan ilmu, maka harus membiasakan diri tampil seperti orang bodoh, duduk di belakang di tempat orang-orang bodoh yang tak didengarkan siapa pun, mendengarkan nasehat orang lain yang jauh lebih bodoh darinya dan tidak protes ketika penasehatnya salah. Bila masih ada rasa ingin menampakkan keilmuannya, merasa bahwa dirinya jauh di atas orang di sekitarnya, artinya penyakitnya belum sembuh.
Memuat Komentar ...