Mengapa Bendera Indonesia adalah Merah Putih?
Laduni.ID, Jakarta - Jauh sebelum Indonesia ada, wilayah Nusantara pernah memiliki sebuah kerajaan besar bernama Majapahit. Menurut prasasti Gunung Buthak, bendera Majapahit dikenal sebagai Sang Panji Gulo Klopo, atau warna merah putih.
Sejauh pemahaman saya, setelah di Nusantara berdiri "pagar-pagar" dakwah berupa kerajaan-kerajaan Islam, semuanya bermakmum dalam satu barisan yakni Dinasti Turki Utsmani yang juga benderanya berunsur merah putih.
Merah putih sejalan dengan nilai budaya adiluhung sekaligus nilai pemersatu umat. Hingga Pangeran Diponegoro juga memakai merah putih sebagai bendera perlawanan kepada Belanda.
Setelah menyadari bahwa jika diteruskan perang melawan Belanda, akan terjadi kekacauan berupa punahnya peradaban Jawa, maka Pangeran Diponegoro mengambil sikap ngalah, memilih berdamai untuk mempersiapkan perjuangan yang lebih dahsyat lagi.
Pada masa itu diperkirakan sepertiga penduduk Jawa habis terbunuh oleh perang ini. Sebenarnya, jika hanya melawan Belanda tidak akan kalah. Sayangnya, Belanda memperalat orang Jawa yang rela menjadi kaki tangan Belanda untuk melawan Pangeran Diponegoro.
Siasat pun diubah, Pangeran Diponegoro ditipu Belanda. Beliau bersedia berkorban untuk masa depan Nusantara. Seluruh pengikut setia beliau menyebar ke seantero Sumatera, Jawa dan Madura. Sebagian kecil di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...