Catatan Pinggir Seorang Murid atas 1 Tahun Wafatnya Sang Guru

 
Catatan Pinggir Seorang Murid atas 1 Tahun Wafatnya Sang Guru
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Saya mulai kenal dengan Anregurutta saat saya masih kanak-kanak ketika tante saya akan melaksanakan ibadah haji dan beliau yang diundang memberikan manasik haji sekaligus beliau yang menjadi pembimbing haji tante saya saat menjadi tamu Allah. Tentu perkenalan ini masih sifatnya satu arah karena saya yang mengenalnya dan beliau belum mengenal saya.

Sekitar 10 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1989 perkenalan itu semakin mantap karena Anregurutta sudah mulai mengenal saya ketika beliau menginjakkan kaki di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa dan menjadi guru mata pelajaran syari’ah. Saat itu saya sudah masuk ke kelas 2 madrasah Tsanawiah, sampai kemudian saya bisa berinteraksi langsung dan sangat dekat dengannya hingga saat ini. Bahkan lebih dari itu, saya sudah menganggap beliau sebagai orang tua sendiri sehingga sampai saat ini saya masih sangat merindukan nasehat-nasehatnya.

Dalam perkenalan saya dengan beliau, banyak hal penting yang perlu menjadi uswah hasanah bagi kita jika kita ingin mengikuti jejaknya yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Dalam tulisan yang singkat ini saya ingin mengemukakan beberapa hal tersebut dalam mengenang 1 tahun wafatnya Almaghfurlahu AG. KH. Fatahuddin Sukkara. Hal tersebut adalah:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN