Kiai Abdul Wahab Ahmad: Hal Menarik dari Bacaan Iftitah

 
Kiai Abdul Wahab Ahmad: Hal Menarik dari Bacaan Iftitah
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Menyambung tulisan sebelumnya, bagi saya yang menarik dari redaksi bacaan iftitah dalam shalat bukan apakah "inni wajjahtu wajhiya" atau "wajjahtu wajhiya" tanpa inni. Yang menarik adalah kaitannya dengan ilmu kalam.

Ketika shalat, kita dicontohkan mengucap kalimat tersebut yang artinya "Aku menghadapkan wajahku pada Dzat yang menciptakan langit dan bumi". Sudah jelas kan bahwa saat shalat kita tidak menghadap ke langit atau ke Arasy tetapi ke depan agak menunduk ke bawah? Mereka yang ngotot berkata bahwa ada ribuan dalil bahwa Allah di arah atas (secara fisik) kompak pura-pura lupa akan hal ini sehingga nyaris tidak pernah dibahas.

Tentu saja maknanya bukan Dzat Allah berada di depan atau di bawah orang shalat, seperti halnya mengangkat tangan ke atas bukan bermakna bahwa Dzat Allah berada di atas.

Tetapi harus dipahami bahwa semua gerakan ibadah seorang hamba adalah simbol dari posisi bertuhan. Ketika meminta pada Allah, maka posisinya menengadahkan tangan ke atas seperti posisi mengemis sebagai simbol bahwa dia butuh pada Allah yang lebih tinggi derajatnya dari dirinya. Ketika shalat maka posisinya adalah menghadap ke Kiblat sambil menundukkan wajah sebagai simbol dia sedang datang menghadap Tuhannya dengan cara melakukan perintah shalat. Semuanya simbolis.

  • Baca juga: 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN