Gus Nadir: Agama Bukan Hanya Soal Aqidah dan Ibadah
Laduni.ID, Jakarta – Kalau berpolitik bukan soal beragama, berbisnis atau berdagang bukan soal beragama, bergaul bukan soal beragama, lalu yang disebut beragama itu yang mana? Shalat, puasa, zakat, haji saja?
Lalu, mengapa pejabat dilantik dan pelantikannya menggunakan kitab suci. Dan sumpahnya pun atas nama Tuhan.
Lalu mengapa masih ada orang yang nyinyir terhadap ustad atau kiyai atau ulama yang bicara koreksi terhadap kekuasaan, pejabat dan politisi.
Jika politisi mengkritik sesamanya dan kekuasaan, boleh lah curiga karena bisa jadi ada kepentingan. Setidaknya begitulah yang diyakini di dunia politik bahwa tidak ada yang abadi kecuali kepentingan. Sehingga motifnya bisa saja lebih kuat pada kepentingan diri atau kelompok daripada sekadar perbaikan.
Namun memisahkan kehidupan dari agama, termasuk politik, itu adalah kemunduran. Meletakkan agama dan politik sebagai hal yang head to head adalah kebodohan. Agama bukan hanya soal aqidah. Agama juga bukan cuma soal ibadah. Yang dipertanggung-jawabkan kelak di hadapan Ilahi bukan hanya soal aqidah dan ibadah seperti shalat dan puasa. Setiap kata dan tindakan setiap orang, baik di kehidupan sosialnya, termasuk ketika mereka berkuasa dan beroposisi di kehidupan politiknya, tidak akan luput dari pertanggung-jawaban kelak.
Memuat Komentar ...