Memahami Makna Iradah dan Ridho Allah
Laduni.ID, Jakarta - Iradah dan Ridho Allah adalah dua hal yang sering dicampur aduk oleh nafsu seseorang, sehingga akalnya pun ikut bingung. Para ulama telah memberi garis pemisah yang jelas antara keduanya, tapi nafsu terus mengajak agar keduanya dicampur aduk. Dan akhirnya kebingungan sendiri dalam menentukan sikap.
Iradah adalah sifat Allah yang mutlak dan mencakup segalanya, di mana dengan sifat ini Allah menentukan kapan terjadinya sesuatu, bagaimana prosesnya, bagaimana hasilnya, di mana tempatnya, bagaimana kualitas dan kuantitasnya dan seterusnya. Jadi, segala kejadian di dunia ini, apa pun itu adalah hasil dari iradah Allah. Namun iradah ini adalah wilayah Tuhan, tidak ada sangkut pautnya dengan manusia kecuali bahwa manusia harus meyakini keberadaannya.
Sedangkan ridho bukanlah sifat yang melekat pada Allah, hal itu adalah istilah untuk menunjukkan bahwa tindakan baik atau ibadah manusia direstui oleh Allah. Setiap kali manusia menjalankan perintah Allah dengan baik, maka Allah akan ridho dan memberikan pahala kepadanya. Sebaliknya, setiap kali manusia berbuat jahat atau maksiat, maka Allah akan memberinya kemarahan berupa hukuman. Inilah wilayah yang menjadi urusan manusia.
Namun nafsu selalu saja tergerak membawa aspek ridho yang merupakan wilayah urusan manusia ini ke aspek iradah yang sebenarnya bukan urusannya. Ketika dia melakukan pelanggaran, maka nafsunya akan berbisik bahwa pelanggaran ini pun sebenarnya iradah Allah. Sebaliknya, ketika para ulama menjelaskan aspek iradah, maka nafsunya akan berbisik mengingatkan bahwa maksiatnya juga masuk di bawah aspek itu.
Memuat Komentar ...