Menghadapi Kerabat yang Jahat
Laduni.ID, Jakarta – Dijahati orang itu menyakitkan, tapi jika yang menjahati kerabat sendiri, sakitnya bisa berlipat-lipat. Tapi coba bayangkan level kejahatan yang diterima Nabi Yusuf dari saudara-saudaranya. Beliau digunjing setiap hari, disewoti, tidak diramahi, bahkan direncanakan dibunuh, padahal Nabi Yusuf tidak salah apa-apa.
Menjelang pembunuhan itu, yakni saat Nabi Yusuf sudah dibawa jauh, beliau disepak, ditendang, dijambak dan diludahi dengan penuh kebencian. Hampir saja beliau dibunuh kalau saja salah satu dari saudaranya tidak mencegah. Akhirnya beliau “hanya” dilemparkan ke dalam sumur.
Bayangkan, dilemparkan ke dalam sumur lalu ditinggal. Inipun sebenarnya meski tidak membunuh tapi hakikatnya juga membunuh pelan-pelan. Sebab, siapa yang menjamin bahwa akan ada musafir yang lewat lalu menyelamatkan Nabi Yusuf? Bagaimana jika tidak ada seorangpun yang lewat? Bukankah Nabi Yusuf akan wafat karena kelaparan atau kehausan di sumur tua itu?!
- Baca juga: Peran dalam Sebuah Lingkaran Keluarga
Untunglah Allah menuangkan rahmatNya. Dibuatlah satu kafilah lewat lalu menemukan Nabi Yusuf, lalu menyelamatkannya. Tapi itupun bukan untuk diselamatkan dengan dibawa ke rumah pemimpin kafilah, tapi malah dijual ke Mesir!
Akhirnya, Nabi Yusuf mengalami babak hidup baru sebagai budak.
Memuat Komentar ...