Safar Nuqlah dan Safar Ḥajah
Laduni.ID, Jakarta – Safar itu ada dua macam yaitu safar nuqlah (سَفَرُ النُّقْلَةِ) dan safar hajah (سَفَرُ الْحَاجَةِ). Makna safar nuqlah adalah safar yang bertujuan untuk menetap. Dengan kata lain safar nuqlah adalah safar yang tujuannya pindah secara permanan. Misalnya safar para transmigran, safar istri untuk mengikuti tempat tinggal suami, safar pencari suaka politik, safar pengungsi yang dibantai di negeri asal dan semisalnya. Safar jenis ini boleh juga dinamakan safar intiqāl atau safar iqamah.
Makna safar ḥajah adalah safar yang tidak bertujuan menetap. Hanya singgah di satu tempat atau beberapa tempat untuk berbagai kepentingan, setelah itu pulang. Tidak dibedakan apakah kepentingan tersebut untuk melaksanakan yang wajib, sunah maupun mubah. Juga tidak dibedakan apakah jaraknya jauh ataukah dekat, durasinya sebentar ataukah lama. Contoh safar hajah adalah safar untuk jihad, haji, silaturahmi, mengunjungi teman, berobat, sekolah, kuliah, berdagang, tamasya/rekreasi, dan semisalnya.
Pembedaan safar nuqlah dengan safar hajah dalam fikih dikaitkan dengan sejumlah hukum seperti hukum salat qaṣar, hukum ḥaḍanah (pengasuhan anak) dan fikih poligami dan lain-lain. Contoh penggunaan konsepsi safar nuqlah dan safar hajah dalam fikih ḥaḍanah (pengasuhan anak) adalah sebagai berikut.
Memuat Komentar ...