Validitas Kebenaran dalam Ilmu Kalam perspektif Filsafat Islam vs Ilmu Kalam
Laduni.ID, Jakarta – Ada perbedaan mendasar dan bersifat umum antara epistemologi dalam wacana filsafat dan wacana kalam adalah mengenai penggunaan istilah pengetahuan dharuri di kalangan para teolog. Term dharuri di kalangan filosof bertolak dari prinsip kausalitas tentang hubungan sebab-akibat, serta keterkaitan premis-konklusif dalam logika. Atas dasar ini, menurut al-Jabiri ada empat prinsip dalam kepastian logika dalam pandangan filosof yaitu prinsip kediaan (huwiyyah) yang memperlakukan fakta sebagaimana adanya dan hal yang fundamental yang terdapat padanya, prinsip tidak adanya kontradiksi, prinsip ketidakmungkinan menyimpulkan dari dua hal yang kontradiktif, dan prinsip kausalitas (M. Abid Al-Jabiri).
Secara umum, dalam kajian filsafat ilmu dikenal tiga teori klasik tentang kebenaran. Pertama, teori kebenaran korespondensi, maksudnya ialah kesesuaian atau kesepadanan antara pernyataan (ide) dengan kenyataan (realitas). Teori ini menekankan bahwa kebenaran ialah saling kesesuaian antara ide atau kepercayaan dengan realitas atau fakta, yakni dengan membandingkan atau menyamakan dengan realitas. Teori ini bersifat empiris, karena suatu ide dianggap benar jika ia cocok dengan realitas, bukan realitas yang harus sesuai dengan ide. Teori ini juga telah lama diperkenalkan oleh Ibnu Sina, menurutnya, suatu perkataan dianggap benar jika perkataan dan keyakinan itu sesuai dengan kenyataannya.
Memuat Komentar ...