Mencari Kiblat Cinta
Laduni.ID, Jakarta – “Cintaku untuk Siapa?” Tentu mudah menjawabnya, “Untuk Allah dan Makhluk-Nya!” Tuntas bukan. Tapi tak sesederhana itu, tentu diperlukan narasi yang dapat mengurangi dahaga intelektual para pecinta, yang notabene adalah insan manusia di mana pun kita berada.
Baiklah kita mulai sembari sedikit kernyitkan dahi. Ada yang berkata "Hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga" begitulah kata para pujangga. Cinta menjadikan hidup indah nan bahagia. Tanpa cinta hidup terasa suram dan hampa. Beruntunglah para pecinta yang menebarkan pesona cinta kepada apa dan siapa saja.
Cinta kepada Allah selamat dunia akhirat. Cinta Nabi mengharap syafa’at. Cinta pasangan adalah syahwat. Cinta kepada orang tua tanpa syarat. Cinta guru adalah berkat manfaat. Cinta sahabat menjadi terhormat. Cinta majikan patuh mufakat. Cinta lingkungan mendatangkan maslahat. Semua cinta adalah pengingat agar bahagia dunia akhirat. Demikian alamat cinta yang berkiblat pada sang Maha Pencinta.
Dalam teori cinta, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berteori dalam kitab "Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah wal Mustaqin" bahwa dalam diri manusia terdapat tiga tipologi jiwa cinta, yakni:
Memuat Komentar ...