Kiai Abdul Wahab Ahmad: Beda Jauh Antara "Allah Tidak Punya Sifat Wujud" dan "Allah Tidak Wujud"

 
Kiai Abdul Wahab Ahmad: Beda Jauh Antara
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Kalau saya bilang bahwa sifat wujud bagi Allah tidak ada, tentu banyak orang yang tidak mendalami ilmu kalam akan kaget dan salah paham. Bisa-bisa saya dituduh meniadakan Allah meskipun mana mungkin itu terjadi. Namun kesalahpahaman semacam ini saya kira wajar, sebab orang awam tidak paham klasifikasi sifat-sifat Allah.

Bagi yang belajar ilmu kalam, ini ucapan wajar yang dibahas sejak dahulu kala. Sudah basi sekali bahkan. Jangankan sifat wujud, sifat qidam, baqa', mukhalafatul Lil hawadits, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyah, qadiran, muridan, 'Aliman, hayyan, sami'an, bashiran, mutakalliman juga ada yang bilang tidak ada. Yang tersisa hanya tinggal tujuh sifat maknawi saja yang bisa disebut ada. Yang tujuh tersebut adalah: qudrah, iradah, ilmu, hayah, sama', bashar dan kalam. Istilah selain tujuh di atas bukan sifat wujudiyah atau bisa dikatakan tidak ada.

Jadi, ketika Kiai Said Aqiel Siradj mengatakan "tidak ada sifat wujud", maka itu memang pendapat Imam Abul Hasan al-Asy'ari. Belakangan, Imam Abul Hasan juga menambahkan sifat-sifat khabariyah dalam daftar sifat wujudiyah sehingga tidak hanya tujuh sifat tetapi menjadi banyak. Jadi, selain ada qudrah juga ada yadullah, selain bashar juga ada ainullah, dan seterusnya. Langkah terakhir ini diikuti Asya'irah mutaqaddimin. Yang disinggung Ibnu Katsir sebagai fase kedua dan fase ketiga Imam Asy'ari sebetulnya ini, bukan seperti yang ditulis para masyayikh wahabi itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN