Beberapa Kesalahan Kelompok Salafi dalam Memahami Mazhab Syafi'i
Laduni.ID, Jakarta - Ada yang beranggapan, bahwa bila tidak sesuai dengan pendapat Imam Syafi'i maka bukan Mazhab Syafi'i. Padahal di dalam Mazhab Syafi'i bersifat dinamis. Akan biasa menemukan khilafiyah atau perbedaan pendapat di antara ulama pengikut Mazhab Syafi'i. Beda dengan kelompok Salafi, jika ulama mereka mengatakan A maka harus A, dan tidak boleh berbeda sedikit pun.
Berikut saya kutipkan langsung dari Kitab Al-Umm, sebagai respons atas beberapa anggapan kelompok Salafi yang cenderung salah:
1. Imam Syafi'i tidak "Maulidan"
Bagaimana mungkin Imam Syafi'i melalukan acara perayaan Maulid Nabi, jika perayaan tersebut baru dikenal di masa Malik Muzaffar, 549 H, sementara Imam Syafi'i wafat tahun 204 H?
2. "Tahlilan" memiliki rangkaian membaca Al-Qur'an
Ternyata Imam Syafi'i menganjurkan membaca Al-Qur'an di kuburan dan menyatakan bahwa pahalanya sampai kepada orang yang wafat. Berikut penjelasan beliau di dalam Kitab Al-Umm:
ﻭﺃﺣﺐ ﻟﻮ ﻗﺮﺉ ﻋﻨﺪ اﻟﻘﺒﺮ، ﻭﺩﻋﻲ ﻟﻠﻤﻴﺖ ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺩﻋﺎء ﻣﺆﻗﺖ
“Saya senang jika di kuburan dibacakan Al-Qur'an, juga didoakan untuk mayit. Tidak ada waktu khusus untuk hal itu.” (Imam Syafi'i, Al-Umm, jilid 1, hlm. 322)
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...