Sampaikah Mengirim Pahala pada Orang Lain? Ini Penjelasannya

 
Sampaikah Mengirim Pahala pada Orang Lain? Ini Penjelasannya
Sumber Gambar: Ilustrasi/Laduni.ID

Ladun.ID, Jakarta – Sebagian orang masih saja memperdebatkan apakah pahala yang dikirimkan kepada orang lain, baik itu yang masih hidup ataupun sudah meninggal, sampai kepadanya.

Gus Dewa, pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Patemon, Krejengan, Probolinggo dalam unggahan Facebook terbarunya menyebutkan setidaknya ada tiga kategori yang berkaitan dengan menghadiahkan pahala pada orang lain.

1. Ibadah yang pahalanya hanya tertentu pada pelakunya dan tidak bisa di berikan kepada orang lain, seperti pada masalah Iman dan Tauhid.

2. Ibadah yang ulama bersepakat bahwa pahalanya bisa dihadiahkan kepada orang lain, ini terjadi dalam ibadah maliyah (harta) misalnya seperti shodaqoh, berkatan, rokatan, dll.

3. Ibadah yang ulama masih berselisih apakah pahalanya bisa di hadiahkan kepada orang lain atau tidak, seperti bacaan Tahlil, Al Quran, Puasa, Shalat, dll.

Terkait kategori ketiga, masih terdapat perbedaan pendapat diantara empat mazhab. Ulama mazhab Hanafiyah dan Hanbaliyah berpendapat bahwa sampainya pahala ibadah yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.

Ulama mazhab Malikiyah berpendapat bahwa, pahala suatu ibadah tidak dapat dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal. Dengan kata lain, pahala seperti puasa, shalat, qiroatul Quran, dan lain sebagainya tidak akan pernah sampai dan tidak akan memberikan efek apapun pada mayyit.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN