Inspirasi Dakwah yang Membangun
Laduni.ID, Jakarta - Dakwah itu bermakna ajakan kebajikan yang tidak didapati langsung maknanya pada ayat maupun Hadis. Dari sini dapat dipahami bahwa praktik dakwah tidak harus disertai ayat ataupun Hadis. Setiap orang bahkan nonmuslim yang mengajak kebajikan pada hakikatnya adalah dakwah.
Untuk memperoleh kebajikan dalam dakwah diperlukan berbagai syarat untuk mencapainya. Pesan iqra' (QS. Al-Alaq) untuk para muballigh adalah baca dan pelajari setiap materi yang akan disampaikan, agar sesuai dengan objek ataupun kebutuhan umat. Selanjutnya kesiapan mental akan mengantarkan kesuksesan dalam berdakwah, karena dakwah penuh dengan tantangan, hambatan, bahkan ada juga ancamannya.
Dalam membangun mentalitas dakwah, cara berdakwah harus dilambari (diberi alas) dengan akhlak para muballighnya. Begitu juga harus menjunjung tinggi etika dalam berdakwah. Dan berdakwah itu harus dilakukan dengan optimis, tabah, sabar dan ikhlas. Sebab sikap pesimis akan mendatangkan kegagalan dalam dakwah.
Selain itu, harus tahu siapa objek dakwah dan harus disesuaikan dengan materi dakwah. Jangan sampai taushiah pernikahan berisikan materi tentang kematian. Seperti halnya ketidakbolehan menegur jamaah agar tidak ribut ketika khutbah berlangsung. Kenapa? Objek yang tidak tepat untuk materi yang sebenarnya baik, akan menjadi salah karena tidak bersesuaian antara isi, objek, dan caranya.
Suatu ketika ada orang yang bertanya, bolehkah shalat tidak pakai peci? Di Maroko shalat tidak pakai peci. Pakai peci atau penutup kepala lainnya di setiap negara memiliki cara dan bentuk yang berbeda. Dikatakan ma'ruf (sesuai yang baik) apabila bersesuaian dengan ciri khas sosial budaya di mana umat Islam tinggal. Hal ini selaras dengan pandangan banyak ulama, bahwa ma'ruf itu seyogyanya sesuai dengan sosial dan budaya masyarakat itu sendiri. Seperti penutup kepala Indonesia, ya, selayaknya pakai peci.
Memuat Komentar ...